Skip to content

Buku Saku Fotografi “STILL LIFE”

Buku ini merupakan karya tulisan saya yang kedua dalam bidang fotografi. Masih mempunyai judul kecil buku saku fotografi, namun mempunyai judul utama “Still Life” atau lebih sering disebut pemoretan benda. Di dalam buku ini menyajikan beberapa referensi pemotretan yang diharapkan bermanfaat untuk menambah pengetahuan fotografi, khususnya Still Life. Mulailah membaca tiap lembarnya sebagai referensi anda!!!!


Berikut sedikit ulasan tentang buku ini :

Berbagai macam bidang fotografi memang sangat banyak cabangnya dan semakin digemari oleh para pencinta fotografi. Tidak terkecuali fotografi Still Life, yaitu pemotretan benda mati yang menjadikan foto tersebut nampak lebih hidup atau bermakna. Saat ini pemotretan Still Life banyak sekali dilakukan bukan hanya sekedar untuk hobby, namun mengarah kepada pemotretan komersial.

Buku ini dimulai dengan bagaimana cara melakukan persiapan pemotretan still Life yang mencakup pemilihan jenis kamera dan lensa apa saja yang bisa dijadikan referensi untuk pemotretan tersebut. Pemilihan peralatan pendukung, persiapan properti, sampai dengan bermain dengan konsep dijelaskan secara detail.

Tentunya membuat foto Still Life bukan hanya sekedar memindahkan objek dalam bentuk asli ke dalam sebuah frame foto, namun diperlukan pengetahuan dalam memahami arah cahaya. Bagian berikutnya akan dijelaskan bagaimana memahami arah cahaya yang baik dalam pemotretan Still Life. Begitupun dengan cara pengambilan angle dan berbagai macam alternatif komposisi yang menarik.

Dalam memotret Still Life dibutuhkan teknik khusus agar foto tampil lebih baik. Kunci utamanya adalah menguasai teknik pemotretan dengan segala permasalahan yang ada. Berdasarkan alasan tersebut, maka buku ini disajikan untuk mengulas tentang bagaimana menghasilkan foto terbaik lengkap dengan solusi penyelesaiannya. Pengenalan alat-alat sederhana untuk mendukung pemotretan Still Life pun dibahas dengan tuntas sehingga menghasilkan suatu foto Still Life yang mengagumkan layaknya menggunakan peralatan mahal. Pada akhir bahasan dijelaskan bagaimana cara mempromosikan foto “Still Life” agar tidak hanya dijadikan koleksi pribadi namun bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *